Catatan perjalanan umroh part2- Madinah Al Munawarah dan warisan islam
City tour time!!yay!!! setelah seharian kemarin beritikaf di masjid nabawi, separuh hari Ini aku mengikuti jadwal untuk city tour Madinah yang meliputi masjid quba', perkebunan kurma, jabbah uhud Dan percetakan alqur'an.
Tujuan pertamaku adalah masjid quba' yang terletak tidak terlalu jauh dari masjid nabawi (aku tidak tahu tepatnya berapa kilometer namun parameterku cepat karena saat itu aku berencana tidur di bus ternyata cepet nyampenya). Masjid Quba adalah masjid pertama yg dibangun Rasulallah dengan warga setempat ketika Beliau hijrah ke Madinah. Sunatan sholat di Masjid Quba adalah berwudlu di rumah kemudian melakukan sholat di masjid maka akan dapat pahala setara dengan pahala ketika kita melakukan umroh. Subhanallah! Disana aku sholat tahiyatul masjid, duha dan hajjat (untuk melipatgandakan pahala). Masjid Ini merupakan salah satu masjid favorit Rasulallah karena di masjid ini Rasullallah dapat bernostalgia, bahkan ketika nabawi telah dibangun sesekali Rasullallah sholat disana.
Disana aku juga melihat Raja Abdul Azis melambaikan tangan padaku (hehehe...just a poster actually). Di sekitar masjid banyak orang menjual oleh-oleh dan kurma yang masih baru dipetik dari pohonnya. Jangan khawatir, harganya relatif sama dengan yang di jual di Nabawi (i already serveyed it).
Selain dipenuhi pedagang, banyak anak kecil asongan yang menjual tasbih seharga 10 Riyal. Anak-anak itu cenderung memaksa dengan menyerahkan dagangannya seenaknya di tangan kita atau tas kita, setelah qta memegangnya, dia akan menolak menerimanya kembali dan memaksa kita membayar 10 Riyal. Sedikit insist dan menguji kesabaran qta memang, namun kalau aku melihat wajah mereka yang kira2 masih berusia dibawah 10 tahun...very beautifull and handsome indeed! Aku sama mamaku bercanda untuk mengadopsi mereka kemudian dijadikan artis di Indonesia dijamin laku keras :p
Berangkat dari masjid quba, tujuan berikutnya adalah kebun kurma albarokah. Yang Ada dalam bayanganku saat akan mengunjunginya adalah aku akan mengunjungi tempat semacam Mekarsari, namun ternyata yang kukunjungi adalah toko pusat oleh-oleh yang terletak disamping kebun kurma.
Hal yang menarik Dari toko Ini adalah dia juga menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Tak Perlu menyiapkan credit card atau bingung ke money changer. In fact disini rupiah well received bahkan jika dibandingkan dengan ketika aku di Malay atau Singapore yg notabenne tetangga qta sendiri.
Apa yang melintas di otakku akan fenomena itu adalah berapa banyak pencapaian yang di generate oleh pemerintah Saudi Dari Indonesian? Bagaimana Saudi menyerap rupiah kemudian Dimana mereka menukarkannya? Siapa yang menampung sementara di Saudi belum Ada cabang dari bank di Indonesia yang berdiri disini? Begitu banyak pertanyaan yang berputar di otakku, dan kesimpulanku, mungkin sudah saatnya pemerintah Indonesia ikut campur dalam hal Ini. Tidak hanya karena banyaknya tenaga kerja Indonesia di Saudi, namun juga banyaknya wisatawan indo di tempat Ini (yang gila belanja).
Oh ok, kembali ke kebun kurma, Ada yang menarik lagi disini yaitu jasa ekpedisi pengiriman oleh2 dari Saudi langsung ke Indonesia( hanya Indonesia, no other options countries, kalau boleh mengambil kesimpulan, mayoritas pengunjung mereka pasti lah orang indo sehingga mereka melihat peluang bisnis itu). Untuk pengiriman ke pulau jawa dikenai biaya 10 riyal, luar jawa 15riyal..lumayan murah kan? Namun aku tidak mendapat keterangan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di sana.
Well, honestly, IMHO, harga Barang di tempat Ini agak mahal daripada toko di sebelah hotel ku which is terletak di daerah masjid Nabawi.
Tujuanku selanjutnya adalah Jabbah uhud. Jabbah uhud adalah pemakaman sahabat Rasullallah yang gugur ketika perang melawan kafir. Sayangnya karena perjalanan yang cukup jauh, aku tertidur dan tidak mendapatkan cerita lengkap Bagaimana pertempuran itu berlangsung dari ustadz ku. Ah ya..ya..Sayang sekali! Jabbah uhud terletak di lembah antara bukit2 pasir tsur (don't mistake it with jabal tsur di Makkah). Di dekat pemakaman tersebut ada graffiti yang menjelaskan jalannya pertempuran, dan bagaimana kronologi saat itu pasukan Islam kalah dari kafir (Menurut beberapa ahli, sebenarnya bukan kalah melainkan pertempuran yang tertunda).
Dalam perjalanan itu juga, akhirnya aku menemukan wujud pemukiman di Saudi. Aku tersadar bahwa bangunan disana hampir seluruhnya seragam dengan memakai warna coklat dan mostly Tanpa genteng!!!Setelah kutanyakan pada ustadz-ku , ternyata hanya pemukiman mewah saja yang 'Mampu' menggunakan genteng untuk rumah mereka. Wow!!( stop comparing with Indonesia, ok?)
Dalam perjalanan ku Dari jabbah uhud menuju ke percetakan alqur'an, aku melewati kediaman King Abdul Azis yang berada di luar tanah haram. oh ya, di Makkah Dan Madinah, tanah mereka Dibagi menjadi dua yaitu tanah haram Dan tanah halal. Tanah haram berarti hanya bisa dimasuki oleh orang Muslim, sementara untuk istana raja berada di tanah halal mengingat banyak tamu negara yang non Muslim. Namun Raja sendiri tidak berada di Madinah, hanya istrinya yang berada di sana.
Setelah itu,pemberhentian terakhir adalah percetakan alqur'an. Setiap harinya, alqur'an dibagikan secara gratis namun terbatas untuk laki-laki. Ini merupakan program pemerintah untuk beramal alqur'an kepada seluruh Muslim di dunia. Selain itu,laki2 juga bisa melihat proses percetakan alqur'an. Sayang sekali aq ga bisa melihat ke dalam proses pembuatan Al Qur'an, jadi aku hanya pergi ke tokonya untuk membeli alqur'an. Alqur'an disini juga di jual Lebih murah daripada harga di pasaran.
Pada saat musim haji, Alqur'an akan dibagikan secara gratis pada tiap jamaah di bandara.
Setelah city tour singkat, akhirnya aku kembali ke hotel untuk melanjutkan sholat dhuhur, ashar, Maghrib dan isya di masjid Nabawi.
Saat sholat isya, aku melihat Ada Hal yang unik, sekelompok wanita Somalia sedang membagikan minuman khas dari daerah mereka Dan kurma kepada setiap jamaah sholat isya. Minuman itu berbau antara campuran jahe, Dan entah bahan apalagi sehingga minuman itu menjadi berwarna hijau.sayang sekali mereka tidak berbicara bahasa inggris jd aku tidak bisa bertanya minuman apakah itu. Tak lama, sekelompok wanita Mesir membagikan coklat Dan kurma kepada jamaah. Wah rasanya sisterhood Nya sangat terasa. Ya, memang waktu menunggu antara Maghrib Dan isya merupakan momen favoritku karena selain aku mendapat saudara Dari berbagai negara dengan mengobrol bersama mereka, namun juga mempelajari sedikit Dari kultur mereka.
Menariknya ketika sholat isya, aku tersadar bahwa hakikat beribadah di nabawi adalah kekhusyukan sholat (jawaban dari part 1). Tidak peduli betapa uniknya saudari2 dari berbagai belahan dunia yang Ada di dalam Masjid, hal itu merupakan ujian untuk menilai tingkat kekhusyukan ibadah qta berada. Apa yg qta cium, lihat, dan dengar merupakan ujian juga Bagi qta saat qta menghadap pada Allah.
Setelah sholat isya, aku putuskan untuk melakukan raudhah sekali lagi, kali Ini jalan yang kutempuh berbeda dari yang kemarin agar lebih cepat. Berbeda dengan hari senin, Dimana aku berdesakan dg setidaknya beberapa orang Indonesia, ketika malam, aku berdesakan dengan orang timur tengah Dan Asia selatan yang memiliki temperamental sedikit berbeda dengan kita.
Menurut ustadzah ku, Jadwal masuk orang Indonesia memang berbeda dengan Jadwal mereka karena Tanpa bermaksud mendeskreditkan, 'saudari2' qta itu agak susah diatur dibandingkan dengan orang Indonesia, jadi untuk menjaga agar orang Indonesia tidak tersakiti (karena kalah body), mereka didahulukan. Dan pengalamanku agaknya mengamini hal tersebut. Saat aku menjaga teman2ku yang sedang sholat (karena alhamdulillah aku sholat duluan Dan tidak terganggu sama sekali), beberapa wanita yang bodynya jauh Lebih besar menerobos barikadeku Dan melangkah ringan diatas temanku yang sedang sujud, bahkan ada wanita yang membawa kursi Dan menginjak temanku dengan kaki kursi itu. Aku berteriak pada mereka "haram!haram!" (artinya : tidak boleh) sambil menunjuk ke arah temanku yang sholat untuk melarang mereka melangkah, namun mereka berteriak balik padaku dalam bahasa Tarzan yang Kalo boleh kuartikan "emang gue pikirin."
Tapi tidak semuanya, aku berhasil sholat pertama karena Ada seorang wanita cantik yang memberi aku ruang Dan menjaga aq sholat. Terlalu naif memang kalau kita mengeneralisasi sifat seseorang berdasarkan Dari bangsa mana dia berasal, toh who knows orang yang membagikan makanan saat menjelang sholat isya adalah orang yang sama yang menginjak temanku? Hipotesa awalku, kenapa seseorang bisa bersifat sangat agresif seperti itu, mungkin karena dia sangat ingin berada dekat sekali dengan Rasullallah sehingga Mampu melakukan apapun termasuk menginjak orang yg sedang sholat ;p
Selesai raudah aq Berdoa di pinggir jalan menuju keluar namun kemudian aku melihat orang sedang mencoret2 kain2 pembatas shaf di masjid. Meskipun telah diteriaki takmir masjid, dia terlihat cuek dan terus menulis disusul beberapa temannya. Penasaran apa yang mereka tulis, aku mendekat dan mengamati tulisan itu. Alhamdulillah mayoritas tulisan itu dalam tulisan Arab, bukan Indonesia. Walaupun Ada, namun hanya beberapa orang Indonesia yang melakukan vandalisme di masjid yang terlihat Dari tulisan2 dalam bahasa indo.
Kecapekan, aku putuskan untuk pulang Dan beritirahat untuk Jadwal tahajjud Dini hari nanti. Selanjutya, adalah perjalanan umrohku ke Mekkah.
- Posted using BlogPress from my iPad
Masjid Quba' |
Tujuan pertamaku adalah masjid quba' yang terletak tidak terlalu jauh dari masjid nabawi (aku tidak tahu tepatnya berapa kilometer namun parameterku cepat karena saat itu aku berencana tidur di bus ternyata cepet nyampenya). Masjid Quba adalah masjid pertama yg dibangun Rasulallah dengan warga setempat ketika Beliau hijrah ke Madinah. Sunatan sholat di Masjid Quba adalah berwudlu di rumah kemudian melakukan sholat di masjid maka akan dapat pahala setara dengan pahala ketika kita melakukan umroh. Subhanallah! Disana aku sholat tahiyatul masjid, duha dan hajjat (untuk melipatgandakan pahala). Masjid Ini merupakan salah satu masjid favorit Rasulallah karena di masjid ini Rasullallah dapat bernostalgia, bahkan ketika nabawi telah dibangun sesekali Rasullallah sholat disana.
Disana aku juga melihat Raja Abdul Azis melambaikan tangan padaku (hehehe...just a poster actually). Di sekitar masjid banyak orang menjual oleh-oleh dan kurma yang masih baru dipetik dari pohonnya. Jangan khawatir, harganya relatif sama dengan yang di jual di Nabawi (i already serveyed it).
Anak Asongan di sekitar Masjid quba' |
Selain dipenuhi pedagang, banyak anak kecil asongan yang menjual tasbih seharga 10 Riyal. Anak-anak itu cenderung memaksa dengan menyerahkan dagangannya seenaknya di tangan kita atau tas kita, setelah qta memegangnya, dia akan menolak menerimanya kembali dan memaksa kita membayar 10 Riyal. Sedikit insist dan menguji kesabaran qta memang, namun kalau aku melihat wajah mereka yang kira2 masih berusia dibawah 10 tahun...very beautifull and handsome indeed! Aku sama mamaku bercanda untuk mengadopsi mereka kemudian dijadikan artis di Indonesia dijamin laku keras :p
Berangkat dari masjid quba, tujuan berikutnya adalah kebun kurma albarokah. Yang Ada dalam bayanganku saat akan mengunjunginya adalah aku akan mengunjungi tempat semacam Mekarsari, namun ternyata yang kukunjungi adalah toko pusat oleh-oleh yang terletak disamping kebun kurma.
Hal yang menarik Dari toko Ini adalah dia juga menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Tak Perlu menyiapkan credit card atau bingung ke money changer. In fact disini rupiah well received bahkan jika dibandingkan dengan ketika aku di Malay atau Singapore yg notabenne tetangga qta sendiri.
Apa yang melintas di otakku akan fenomena itu adalah berapa banyak pencapaian yang di generate oleh pemerintah Saudi Dari Indonesian? Bagaimana Saudi menyerap rupiah kemudian Dimana mereka menukarkannya? Siapa yang menampung sementara di Saudi belum Ada cabang dari bank di Indonesia yang berdiri disini? Begitu banyak pertanyaan yang berputar di otakku, dan kesimpulanku, mungkin sudah saatnya pemerintah Indonesia ikut campur dalam hal Ini. Tidak hanya karena banyaknya tenaga kerja Indonesia di Saudi, namun juga banyaknya wisatawan indo di tempat Ini (yang gila belanja).
Kebun Kurma Al Baroqah |
Oh ok, kembali ke kebun kurma, Ada yang menarik lagi disini yaitu jasa ekpedisi pengiriman oleh2 dari Saudi langsung ke Indonesia( hanya Indonesia, no other options countries, kalau boleh mengambil kesimpulan, mayoritas pengunjung mereka pasti lah orang indo sehingga mereka melihat peluang bisnis itu). Untuk pengiriman ke pulau jawa dikenai biaya 10 riyal, luar jawa 15riyal..lumayan murah kan? Namun aku tidak mendapat keterangan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di sana.
Well, honestly, IMHO, harga Barang di tempat Ini agak mahal daripada toko di sebelah hotel ku which is terletak di daerah masjid Nabawi.
Tujuanku selanjutnya adalah Jabbah uhud. Jabbah uhud adalah pemakaman sahabat Rasullallah yang gugur ketika perang melawan kafir. Sayangnya karena perjalanan yang cukup jauh, aku tertidur dan tidak mendapatkan cerita lengkap Bagaimana pertempuran itu berlangsung dari ustadz ku. Ah ya..ya..Sayang sekali! Jabbah uhud terletak di lembah antara bukit2 pasir tsur (don't mistake it with jabal tsur di Makkah). Di dekat pemakaman tersebut ada graffiti yang menjelaskan jalannya pertempuran, dan bagaimana kronologi saat itu pasukan Islam kalah dari kafir (Menurut beberapa ahli, sebenarnya bukan kalah melainkan pertempuran yang tertunda).
Jabah Uhud. Peristirahatan terakhir sahabat Nabi (atas). Mural/grafiti kronologi perang Islam (bawah) |
Dalam perjalanan itu juga, akhirnya aku menemukan wujud pemukiman di Saudi. Aku tersadar bahwa bangunan disana hampir seluruhnya seragam dengan memakai warna coklat dan mostly Tanpa genteng!!!Setelah kutanyakan pada ustadz-ku , ternyata hanya pemukiman mewah saja yang 'Mampu' menggunakan genteng untuk rumah mereka. Wow!!( stop comparing with Indonesia, ok?)
Dalam perjalanan ku Dari jabbah uhud menuju ke percetakan alqur'an, aku melewati kediaman King Abdul Azis yang berada di luar tanah haram. oh ya, di Makkah Dan Madinah, tanah mereka Dibagi menjadi dua yaitu tanah haram Dan tanah halal. Tanah haram berarti hanya bisa dimasuki oleh orang Muslim, sementara untuk istana raja berada di tanah halal mengingat banyak tamu negara yang non Muslim. Namun Raja sendiri tidak berada di Madinah, hanya istrinya yang berada di sana.
Percetakan Al'Quran |
Setelah itu,pemberhentian terakhir adalah percetakan alqur'an. Setiap harinya, alqur'an dibagikan secara gratis namun terbatas untuk laki-laki. Ini merupakan program pemerintah untuk beramal alqur'an kepada seluruh Muslim di dunia. Selain itu,laki2 juga bisa melihat proses percetakan alqur'an. Sayang sekali aq ga bisa melihat ke dalam proses pembuatan Al Qur'an, jadi aku hanya pergi ke tokonya untuk membeli alqur'an. Alqur'an disini juga di jual Lebih murah daripada harga di pasaran.
Pada saat musim haji, Alqur'an akan dibagikan secara gratis pada tiap jamaah di bandara.
Setelah city tour singkat, akhirnya aku kembali ke hotel untuk melanjutkan sholat dhuhur, ashar, Maghrib dan isya di masjid Nabawi.
'Payung' di halaman masjid Nabawi yang akan terbuka saat matahari mulai terbit |
Saat sholat isya, aku melihat Ada Hal yang unik, sekelompok wanita Somalia sedang membagikan minuman khas dari daerah mereka Dan kurma kepada setiap jamaah sholat isya. Minuman itu berbau antara campuran jahe, Dan entah bahan apalagi sehingga minuman itu menjadi berwarna hijau.sayang sekali mereka tidak berbicara bahasa inggris jd aku tidak bisa bertanya minuman apakah itu. Tak lama, sekelompok wanita Mesir membagikan coklat Dan kurma kepada jamaah. Wah rasanya sisterhood Nya sangat terasa. Ya, memang waktu menunggu antara Maghrib Dan isya merupakan momen favoritku karena selain aku mendapat saudara Dari berbagai negara dengan mengobrol bersama mereka, namun juga mempelajari sedikit Dari kultur mereka.
Menariknya ketika sholat isya, aku tersadar bahwa hakikat beribadah di nabawi adalah kekhusyukan sholat (jawaban dari part 1). Tidak peduli betapa uniknya saudari2 dari berbagai belahan dunia yang Ada di dalam Masjid, hal itu merupakan ujian untuk menilai tingkat kekhusyukan ibadah qta berada. Apa yg qta cium, lihat, dan dengar merupakan ujian juga Bagi qta saat qta menghadap pada Allah.
Setelah sholat isya, aku putuskan untuk melakukan raudhah sekali lagi, kali Ini jalan yang kutempuh berbeda dari yang kemarin agar lebih cepat. Berbeda dengan hari senin, Dimana aku berdesakan dg setidaknya beberapa orang Indonesia, ketika malam, aku berdesakan dengan orang timur tengah Dan Asia selatan yang memiliki temperamental sedikit berbeda dengan kita.
Vandalism di Masjid Nabawi |
Menurut ustadzah ku, Jadwal masuk orang Indonesia memang berbeda dengan Jadwal mereka karena Tanpa bermaksud mendeskreditkan, 'saudari2' qta itu agak susah diatur dibandingkan dengan orang Indonesia, jadi untuk menjaga agar orang Indonesia tidak tersakiti (karena kalah body), mereka didahulukan. Dan pengalamanku agaknya mengamini hal tersebut. Saat aku menjaga teman2ku yang sedang sholat (karena alhamdulillah aku sholat duluan Dan tidak terganggu sama sekali), beberapa wanita yang bodynya jauh Lebih besar menerobos barikadeku Dan melangkah ringan diatas temanku yang sedang sujud, bahkan ada wanita yang membawa kursi Dan menginjak temanku dengan kaki kursi itu. Aku berteriak pada mereka "haram!haram!" (artinya : tidak boleh) sambil menunjuk ke arah temanku yang sholat untuk melarang mereka melangkah, namun mereka berteriak balik padaku dalam bahasa Tarzan yang Kalo boleh kuartikan "emang gue pikirin."
Tapi tidak semuanya, aku berhasil sholat pertama karena Ada seorang wanita cantik yang memberi aku ruang Dan menjaga aq sholat. Terlalu naif memang kalau kita mengeneralisasi sifat seseorang berdasarkan Dari bangsa mana dia berasal, toh who knows orang yang membagikan makanan saat menjelang sholat isya adalah orang yang sama yang menginjak temanku? Hipotesa awalku, kenapa seseorang bisa bersifat sangat agresif seperti itu, mungkin karena dia sangat ingin berada dekat sekali dengan Rasullallah sehingga Mampu melakukan apapun termasuk menginjak orang yg sedang sholat ;p
Kota Madinah |
Selesai raudah aq Berdoa di pinggir jalan menuju keluar namun kemudian aku melihat orang sedang mencoret2 kain2 pembatas shaf di masjid. Meskipun telah diteriaki takmir masjid, dia terlihat cuek dan terus menulis disusul beberapa temannya. Penasaran apa yang mereka tulis, aku mendekat dan mengamati tulisan itu. Alhamdulillah mayoritas tulisan itu dalam tulisan Arab, bukan Indonesia. Walaupun Ada, namun hanya beberapa orang Indonesia yang melakukan vandalisme di masjid yang terlihat Dari tulisan2 dalam bahasa indo.
Kecapekan, aku putuskan untuk pulang Dan beritirahat untuk Jadwal tahajjud Dini hari nanti. Selanjutya, adalah perjalanan umrohku ke Mekkah.
- Posted using BlogPress from my iPad
Comments
Post a Comment