Belitung, Negeri Sejuta Pelangi
Pulau Lengkuas dilihat dari Mercusuar (2015) |
Pernah kebayang nggak kalo pemandangan pulau berpasir putih dipadu dengan warna turquoise air laut itu berada sangat dekat dengan kita? Tidak lagi hanya di foto yang biasa dibagi di Pinterest atau Instagram. Sebuah pulau yang mungkin berada di belahan dunia lain dan untuk menghafal namanya pun susah.
Namun ternyata pulau ini ada di Indonesia, tidak terlalu jauh dari Ibu kota Indonesia. Sebuah pulau yang sangat dicintai dan dibanggakan oleh penulis terkenal, Andrea Hirata. Pulau itu adalah Belitung.
Perjalanan menuju pulau Belitung memang sudah lama banget aku rencanakan. Daftar pulau yang harus dikunjungi (karena aku definitely anak pantai!). Nah mumpung minggu lalu, aku sedang ada waktu cukup kosong pas weekend, jadi dengan cukup spontan juga aku pergi ke pulau Belitung.
Untuk menuju ke pulau ini dari Jakarta, aku menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Tanjung Pandan. Penerbangan ditempuh selama satu jam lebih hingga tiba di Tanjung Pandan sekitar pukul setengah delapan pagi.
Untuk berkeliling aku sengaja menyewa mobil+driver dengan harga yang relatif lebih murah daripada menyewa mobil di kota lain.
Tujuan pertama adalah, tentu saja kampung halaman Andrea Hirata, Belitung Timur. Untuk menuju ke sana dari Tanjung Pandan dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan kondisi jalanan yang super mulus dan sepi.
Di sepanjang jalan, jika diperhatikan, sebagian besar dihuni oleh perkebunan kelapa sawit. Pemukiman penduduk juga mendominasi sepanjang jalanan dengan jarak antar kampung yang cukup signifikan jauh. Menariknya, rumah-rumah yang di sepanjang jalan ini tidak memerlukan pagar tinggi untuk memisahkan lahan antar rumah. Bahkan, hampir jarang sekali ada rumah yang berpagar. Sebagian besar rumah memiliki halaman yang luas dengan atap rendah berbahan seng. Hampir di setiap rumah menggunakan parabola, kalau kata driver-ku, antena biasa tidak bisa menangkap saluran televisi itulah mengapa setiap rumah memiliki parabola.
Well, sepanjang jalan menuju ke sana, otomatis membuatku teringat tentang film Laskar Pelangi. Adegan yang paling kuingat tentu saja saat Lintang bertemu buaya sebelum berangkat ke sekolah. Sambil mencocokkan memori tersebut dengan kondisi jalanan, hal itu mungkin saja! Di sebagian besar jalanan, juga terdapat rawa-rawa yang mungkin saja tempat menghuninya hewan liar :D
Anyway, setibanya di Museum Kata Andrea Hirata, tebak kejutan apa yang aku dapat???
Meet the Famous Andrea Hirata |
Sudut Baca di Museum Kata Andrea Hirata |
Gain Inspirations here! |
Replika Kelas dalam Laskar Pelangi |
Perhentian pertama adalah Pulau Pasir. Dinamakan Pasir karena pulau ini akan hilang ketika kondisi air laut pasang. Meskipun kecil, aku menemukan dua bintang laut yang sedang terdampar di pinggir pantai. Sempat foto sebentar, aku terpikir bahwa habitat asli bintang laut adalah di dasar laut sehingga aku buru-buru mengembalikannya ke air laut karena bintang laut tidak bisa bertahan lama di daratan. Setelah melepaskannya, ternyata rombongan setelah aku datang melihat bintang laut itu kemudian mengambilnya kembali ke daratan :(
Ketika kita di pinggir pantai dan menemukan bintang laut, please be remember that Starfish is living in the water! Habitat bintang laut adalah di dalam air. Sangat jarang ada bintang laut di pinggir pantai kecuali diambil oleh manusia atau terbawa arus air sehingga mohon kembalikan binatang itu ke laut ketika menemukannya.
Aku tidak tahu mengetahui hal itu sampai aku membaca di internet sesaat sebelum mengembalikannya ke air dan i feels terribly sorry karena sempat memotonya, dan tidak buru-buru menaruhnya di air.
Ini hanya untuk referensi bintang laut |
Pulau Burung yang super Indah |
Bibir Pantai Pulau Burung |
Untuk beberapa saat, aku berdiam diri di pinggir pantai dan membayangkan sedang berada di dalam film Cast Away.
Pulau Burung ini cukup besar daripada pulau Pasir, dengan sebagian besar dihuni oleh tumbuhan bakau dan kelapa. Tidak ada penduduk yang menghuni pulau ini sehingga membuat semakin tenang. Merasakan ketenangan absolut tersebut membuat otakku mendadak kapitalis, membangun vila pinggir pantai untuk berdiam diri di tengah laut hanya ditemani kesunyian pantai. :D
Pulau selanjutnya yang tidak kalah indah adalah pulau Lengkuas.Pulau ini telah dihuni oleh penduduk penjaga mercusuar yang ada di tengah pulau. Saat ke pulau ini wajib hukumnya naik ke mercusuar untuk bisa melihat lautan dari sudut 360 derajat dan merasa bersyukur karena Tuhan telah menciptakan bumi sebegitu indahnya, dan memberi kita mata untuk melihatnya.
mercusuar di Pulau Lengkuas |
Susunan Batu dari view Mercusuar |
Setelah selesai hopping island, keesokannya aku pergi ke pantai yang digunakan syuting film Laskar Pelangi yaitu Pantai Tanjung Tinggi. Dikarenakan hujan, aku tidak sempat berfoto-foto lama.
Pantai Tanjung Tinggi |
Kemudian, sebelum kembali ke bandara, aku juga menyempatkan untuk pergi ke Danau Kaolin. Danau cantik yang terbentuk hasil eksplorasi mineral di daerah Tanjung Pandan.
Danau Kaolin |
Ayo, petualang, set your foot in this island without spoiling it!!at all!
PS : semua foto diambil dengan kamera Nikon dan Iphone 6+ tanpa menambahkan filter ataupun editan!
Comments
Post a Comment